Senyum Itu Indah

Ramah adalah modal energi yang sangat strategik, Ramah adalah aset. Oleh sebab itu, bersikaplah ramah, minimal dengan senyum yang sejati. Senyum adalah modal minimal seseorang menjadi ramah. Ramahlah yang sebenar-benar rahmah, yaitu senyum dengan hati. Senyum adalah ibadah dan senyum adalah variabel sukses.

Orang timur adalah acuan keramahan dunia. Tidak ada di bumi ini yang mempunyai keramahan melebihi orang Timur. Di terminal Bungur Asih Surabaya (Purabaya) dan juga di terminal Pulo Gadung Jakarta begitu banyak orang bermuka ramah. "Akan ke mana, Pak, Bandung, Tegal, Jogya, Serang atau ke Lintas Sumatera?" tanya para kernet dan sopir jurusan masing-masing dengan sangat ramah. Tas yang kita pegang langsung mereka rebut dan dibawanya sampai ke dalam bus sambil tersenyum dan menyapa seperti sudah kenal lama. itu semua adalah service yang sangat super.

Ramah yang sebenar-benarnya adalah ramah yang tidak berkepentingan, yang hanya berharap pahala, ramah sebagai perwujudan amal saleh, dan ramah sebagai sarana untuk berhubungan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Di sajian tv dunia, banyak orang saling menjatuhkan, bertengkar sambil mencaci dan membawa golnk, berdemo sambil membawa kerbau, dan menghujat dengan saling mengejar. itu sudah menjadi habit baru.

Qt masih bisa berbangga. Di sudut lain masih banyak orang yang senang tersenyum dari pagi sampai malam dalam melayani pelanggan, walaupun masih terbatas di 50 meter sebelum pintu masuk Indomaret atau Alfamart, di depan loket terminal bus, dan di loket pelabuhan laut. Mereka selalu tersenyum sambil mengatakan, "Apa yang dapat kami bantu?".

Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR Thabrani dan Daruquthni, dari Jabir RA).

Hadis di atas kembali mengingatkan jati diri kemanusiaan kita agar selalu bersikap ramah dalam berinteraksi sosial di antara sesama. Suatu sikap yang dalam satu bulan terakhir ini menjadi pertanyaan kita semua, khususnya menyangkut sikap kita sebagai manusia untuk menghargai hak-hak kemanusiaan sesama.