Cinta memang membutuhkan pengorbanan tapi jangan menjadi korban

Selasa, 20 Maret 2012

Profil Singkat MY FATHER

saya akan menceritakan seorang lelaki yang penuh dengan dedikasi yang tinggi, selalu istiqomah di jalanNya agar ia mampu meraih Ridho Ilahi.

berjalan seorang lelaki dengan barang bawaan yang seadanya. ia berjalan menyusuri jalanan kota metropolitan Surabaya yang penuh dengan debu dan asap polusi yang memenuhinya. ia hanya membawa 2 potong baju, 2 celana dan 1 sarung, seakan ia tidak akan pernah hidup dengan penampilan saat ini.

ia berjalan ke masjid demi masjid untuk tempat ia bersinggah, agar terhindar dari hujan maupun melepas penat dirinya yang baru pertama kali ke Surabaya. ia hanya bermodal kan uang 10rb yang mana pada zaman tersebut sangat besar, uang tersebut ia peroleh dari penjualan jam pemberian terakhir dari ibunya sebelum beliau meninggal.

ia berangkat dari desa yang tertinggal pada kala itu, yaitu paron Ngawi. ia hanyalah lulusan SMA dengan pendidikan yang pas-pasan layaknya orang di desa lainnya. yang pasti ujung-ujungnya menjadi seorang petani atau penggembala kambing tetapi ia berani nekat untuk berangkat ke Surabaya dengan bermodalkan ijazah SMA.

awal ia bekerja hanyalah seorang kuli bangunan dan buruh cuci demi makan sesuap nasi. setelah ia mencuci baju & piring, baru ia dapatkan makan. jika tidak ia lakukan berarti tidak ada jatah makan. selama 5 tahun ia jalani profesi ini dengan sungguh-sungguh. tidak lupa juga ia selalu tidak meninggalkan sholat dan puasa sunnah.

setelah 5 tahun ia menganggur dari ilmu, akhirnya ia mencoba untuk masuk di universitas swasta di surabaya dengan mengambil jurusan pendidikan islam. ketika pagi, ia bekerja di pabrik BUMN (badan milik usaha negara) dibagian kuli pembersih kaca, karena pabrik tersebut memproduksi botol-botol minuman. mulai dari fanta, bir dll. ia bekerja hingga sore, setelah dari pabrik ia langsung berangkat kuliah. ia pulang kuliah jam 21.00 wib, selesai kuliah, ia tidak langsung tidur karena capek tapi justru ia langsung berangkat kerja sebagai kuli bangunan. rumah yang sedang ia perbaiki merupakan masih salah satu keluarga di desa, tetapi pemilik rumah seakan sombong dengan rumah yang dimilikinya dan malu punya saudara yang bekerja sebagai kuli bangunan.

kehidupan yang penuh dengan rintangan dan tantangan ia hadapi dengan senyuman. perlahan tapi pasti, ia meninggalkan pekerjaanx sebagai kuli bangunan. karena, ia telah di angkat menjadi hansip di pabrik tersebut. selama 3 thn ia langsung di angkat menjadi komandan hansip se-Jawa Timur (keren bageeeet yaaa!!) ^_^

tidak lama kemudian ia di angkat menjadi bagian personalia, kemudian ia diangkat lagi menjadi manager gudang, yang membawahi 10 gudang. tempat terbasah di tempat tersebut, kenapa saya mengatakan tempat terbasah? karena itu merupakan pusat produksi. setiap gudang bernilai 1,4 Triliun. sangat banyak orang yang mengincar untuk menjabat sebagai bagian pergudangan.

siapa orang yang saya ceritakan di atas?? anda pasti penasaran, karena tidak saya cantumkan nama di sana. ia adalah Drs. H. Asroh Rofi'i yang tak lain adalah ayah kandung saya . .^_^
semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca agar tidak mudah putus asa.

MAN JADDA WA JADA

0 komentar:

Posting Komentar